Taman
Budaya Garuda Wisnu Kencana. Inilah karya monumental yang
mengagumkan di tanah Bali. Taman Budaya Garuda Wisnu atau sering disebut GWK,
adalah sebuah taman wisata sekaligus jendela seni dan budaya di bagian selatan
pulau Bali. Terletak di Bukit Unggasan Jimbaran, Tanjung Nusa Dua, Kabupaten
Bandung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar.
Garuda Wisnu Kencana
berada di atas daratan tinggi batu kapur dan dari sana anda dapat memandang
panorama kawasan wisata di pesisir selatan Bali yang berlatar belakang
pemandangan alam yang memukau. Berada di ketinggian 126 meter di atas permukaan
tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di areal taman budaya ini,
direncanakan akan didirikan sebuah landmark Bali, yakni patung berukuran
raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter. Patung
raksasa ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen
ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan
Indonesia. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah perwujudan modem sebuah
kebudayaan dan tradisi kuno.
Patung Dewa Wisnu dalam
agama hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti) yang sedang mengendarai
burung Garuda. Sebuah karya yang terinspirasi dari kisah Adi Parwa dalam episode
Garuda tentang rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan
ibunya dari perbudakan. Garuda lalu mengabdi kepada Dewa Wisnu dengan menjadi
alat kendaraannya yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu. Kisah mengenai
legenda ini terpahat jelas di sisi-sisi Candi Kidal yang berada di Kabupaten
Malang.
Dewa Wisnu dilambangkan
sebagai sumber kebijaksaan dan pemelihara dengan menunggang burung Garuda yang
merupakan symbol kekuatan dan kemakmuran. GWK adalah symbol kebudayaan yang
berbasis kesimbangan alam. Dalam konsep Tri Murthi di mana Dewa Wisnu
bertugas untuk memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu
merupakan symbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. Garuda seringkali
dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang dan tubuh,
tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah dan tubuhnya
berwarna keemasan. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi sinar matahari. Garuda
adalah seekor burung mitologis, setengah manusia setengah burung. Masyarakat Jepang
menyebut Garuda sebagai Karura, di Thailand disebut Pha Krut.
Indonesia dan Thailand adalah dua Negara yang menggunaka Garuda sebagai lambing
negaranya.
Patung Garuda Wisnu
Kencana diharapkan akan merangsang keseimbangan antara skala dan niskala atau
dunia nyata dan tidak nyata sehingga harmonisasi alam dapat tercipta. Patung
Garuda Wisnu Kencana adalah symbol misi penyelamatan lingkungan dan
penyelamatan dunia. Taman budaya ini juga untuk mendidik masyarakat, khususnya
generasi muda agar ikut melestarikan warisan budaya bangsa.
Garuda Wisnu Kencana
merupakan mega proyek terbesar di Bali, rencana pembangunan patungnya setinggi
126 meter dengan lebar bentangan sayap garuda 66 meter, diperkirakan memiliki
berat 4000 tons. Dari total lahan 200 hektar yang direncanakan, sementara
terkuasai 100 hektar dan total pekerjaan yang selesai hingga saat ini baru
sekitar 15%. Untuk patungnya baru yang selesai adalah setengah badan Dewa
Wisnu, kepala burung Garuda dan tangan Dewa Wisnu. Meski baru sebagian kecil
pembuatannya secara jelas anda akan terkagum-kagum dengan kemegahan dan
keindahannya.
Patung ini akan
mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 km sehingga tempat ini dapat
terlihat dari kuta, Sanur, Nusa Dua hingga tanah Lot. Patung ini terbuat dari
campuran tembaga dan kuningan serta baja yang pada bagian tertentu akan
dilapisi dengan mozaik emas seberat 4.000 ton. Dengan tinggi 75 meter dan lebar
60 meter maka anda akan terpesona melihat ukuran kepala burung Garuda yang benar-benar
raksasa. Sulit membayangkan bentuk burung garuda ini nantinya secara
keseluruhan, yang pasti akan sangat besar sekali. Ukuran tubuh orang dewasa
saja masih kalah besar dibandingkan dengan ukuran kuping dari burung garuda
ini. Saat ini sebagian dari patung tersebut sudah bisa anda lihat di lokasi
dalam bentuk parung separuh badan Dewa Wisnu dan bagian kepala burung Garuda.
Transportasi
Taman seluas 250 hektar
ini berada sekitar 40 km di sebelah selatan Denpasar dan bila dari pelabuhan
Udara dapat ditempuh sekitar 15 menit atau kurang dari 1 jam dari lokasi
perhotelan utama. Dari Ubud, anda dapat mencapainya sekitar 1 setengah jam dari
Ubud dan 30 menit dari Kuta. Anda dapat menggunakan taxi atau menyewa mobil
yang banyak tersedia baik di bandara atau di berbagai tempat wisata di Bali.
Jalan masuk menuju ke
kompleks di aspal halus. Panjangnya saja sekitar 1 km, di kanan kirinya dihiasi
pilar-pilar bernuansa tebing kapur.
Tag :
KEINDAHAN ALAM INDONESIA
2 Komentar untuk "Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana"
Makin oke aja bali
semoga pariwisata Indonesia makin maju
Pengen banget liburan ke Bali,khusunya ke Garuda Wisnu Kencana
Tradisional Bali